Thursday, 11 August 2011

KISAH PEMINANG BIDADARI

Beberapa ahli sejarah menuturkan : Bahwa musuh menyerang sebuah kota islam. Maka berdirilah  Abdul Wahid bin Zaid, seorang khatib dan pemberi nasihat di kota Bashrah. Kemudian ia menganjurkan orang - orang untuk mengerahkan segala kemampuan dan berjihad. Ia jelaskan kenikmatan - kenikmatan di  Surga. Hingga ia meng-gambarkan bidadari seraya berkata :
Ia adalah gadis yang lembut, yang memiliki kegenitan dan suka bercanda. Diciptakan dari segala sesuatu yang baik. Sekira sang peminang mendengarnya, " Wahai kekasih,  aku tidak berhasrat pada yang lain. Sungguh janganlah Engkau seperti  orang - orang yang tergesa - gesa kepadaku. Tidak, tidaklah orang yang meminangku orang yang lalai, karena dalam pinangan, orang yang mempunyai sifat keutamaan mendapatkan yang ia pilih."
Baiklah, sekiranya ia mencabut pinangannya. Seseungguhnya Engkau menyungguhkan gelas hanya sekali. Dengan penutupan acara menjadi sempurna. Berakhirlah hajatnya, lalu ia tidak memperoleh yang diidamkannya. Yang meminangku hanya orang yang memohon terus menerus.
Syair tersebut mampu memompa semangat orang - orang untuk merindukan surga. Sambil menangis haru mareka menringankan dirinya berjuang di jalan ALLAH. Tiba - tiba ada seorang  wanita tua muncul dari sekumpulan wanita. Ia adalah Ummu Ibrahim al Bashriyyah, ia Abu Ubaid seraya berkata : " Wahai Abu Ubaid, tahukah Engkau tentang anakku  Ibrahim ? Ia dipersunting para pembesar kota Bashrah untuk anak gadis mareka, dan aku tidak memperkenankannya  untuk mareka. Sungguh demi Allah, gadis yang satu ini telah membuatku berdecak kagum, aku meridhainya sebagai pengantin anakku Ibrahim. Maka ulangilah apa yang Engkau tuturkan tentang sifat - sifatnya. Semoga ia merindukannya. Kemudia abu Ubaid bersyair :
Jika ia muncul di malam hari maka menyempurnakan rembulan malam. Engkau melihat keutamaannya begitu terang atas rembulan. Senyuman dari mulutnya begitu elok laksana mutiara yang tersimpan di dalam kulit kerang laut. Sekiranya alas kakinya berjalan diatas kerikil, sungguh bebatuan akan berbunga tanpa disirami. Jika Engkau menginginkan kalung yang dingin, ia akan simpulkan untukmu dahan pohon selasih yang berdaun hijau. Sekiranya  ia meludah di lautan, sungguh penduduk bumi merasa enak meminum air lautnya. Allah enggan kecuali aku mati dalam keadaan merindu terhadap gadis yang menyihir dengan kejelian matanya, yang terkenal kecantikannya.
Maka orang - orang bergetar, seraya mengumandangkan takbir. Ummu Ibrahim berdiri lalu berkata :  "Wahai Abu Ubaid, sungguh demi Allah, Aku telah ridha dengan gadis tersebut sebagai istri bagi Ibrahim. Maukah Engkau menikahkannya dengan Ibrahim pada kesempatan ini ? Dan Engkau ambil dariku mas kawin untuknya  sebesar sepuluh ribu Dinar. Semoga Allah menganugerahkan rizki keshayidan untuknya, sehingga ia menjadi pemberi syafaat bagiku dan ayahnya pada Hari Kiamat."

Maka Abdul Wahid berkata: " Jika Engkau melakukannya, demi Allah aku berharap kalian akan menang dengan kemenangan yang besar."
Lalu wanita tua itu berteriak : " Wahai Ibrahim, wahai Ibrahim,"
Kemudian seorang pemuda yang segar bugar meloncat dari kerumunan orang - orang. Ia berkata " Aku datang wahai Ibuku."
Ia berkata : " Wahai anakku, apakah Engkau ridha dengan gadis tersebut sebagai istri untuk mu. Dan sebagai mas kawinnya adalah Engkau mengorbankan jiwamu di jalan Allah ?"
Ibrahim menjawab : " Ya demi Allah, Wahai Ibuku.'

Maka wanita tua itu segera menuju rumahnya, kemudian datang kembali dengan membawa sepuluh ribu dinar. Ia meletakkannya di pangkuan Abdul Wahid, kemudian mengarahkan penglihatannya ke langit.
Ia berkata : " Ya Allah, sungguh akku bersaksi  kepada MU, bahwa aku telah menikahkan anak laki - lakiku dengan gadis tersebut, dengan cara mengorbankan jiwanya di jalan- MU, maka terimalah ia dariku wahai Dzat Yang Paling Pemurah."
Kumudian ia melanjutkan : " Wahai Abu Ubaid, ini mas kawin untuk gadis tersebut dariku sebesar sepuluh ribu dinar. Mamfaatkanlah ia, dan berilah bekal para penjuang di jalan Allah." Lalu ia pergi membelikan anaknya seekor kuda yang bagus  dan senjata yang baik. Ia mulai menghitung hari kepergian anaknya. Ia mengamatinya dalam setiap kesempatan , ia dengar setiap kata. Para Mujahidin menyiapkan bekal untuk keluar. Ketika tiba saatnya waktu berangkat, Ibrahim keluar berlari dan di sekitarnya para mujahidin saling berlomba. disekitar mareka para pembaca membacakan ayat :
"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang - orang mukmin diri dan harta mareka dengan memberikan surga untuk mareka, mareka berperang pada jalan Allah......." (At - taubah : 111)
Ketika akan berpisah dengan anaknya, ia memberikan  kain kafan kepadanya serta wewangian yang digunakan untuk orang mati. kemudian ia pandangi anaknya seakan ia hatinya yang keluar dari dadanya. Lalu ia berkata :
"Wahai anakku, jika akan menghadapi musuh pakailah kain kafan ini dan gunakan wewangian ini. Jangan sampai Allah melihatmu  lalai di jalan - Nya."
Lalu ia peluk anaknya, Ia sembunyikan air matanya. Memberikan wangi-wangian, mengantarkannya dan menciumnya. Kemudian berkata : ' Pergilah wahai anakku. Allah tidak mengumpulkan  antara aku dan Engkau kecuali di hadapan Nya pada Hari Kiamat.'
Maka pergilah Ibrahim  sedang wanita tua itu terus memandanginya hingga bergabung dengan pasukan. Ketika mareka sampai ke daerah musuh, orang - orang merangsek maju untuk berperang, Ibrahim pun dengan cepat melaju ke depan.
Pertempuran dimulai, berbagai anak panah melesat. Para prajurit yang gagah berani berlomba dan bersaing. Adapun Ibrahim, ia muncul di tengah - tengah musuh dan menyergap mareka. Ia bertempur dengan gagah berani. Hingga ia berhasil membunuh tiga puluh lebih dari pasukan musuh.
Tatkala melihat hal itu, sekelompok dari mareka menyerbunya. Ada yang menusuk, memukul, menyerang, sedangkan ia terus melawan dan bertempur, sampai kekuatannya melemah dan akhirnya tersungkur dari kudanya. Lalu mareka membunuhnya,  sedangkan kaum muslimin memperoleh kemenangan dan kaum kafir tertimpa kekalahan.
Kemudian pasukan kembali ke Bashrah. Ketika sampai Bashrah orang - orang menyambutnya. Baik laki - laki, orang tua, maupun anak - anak. Diantara mareka ada Ummu Ibrahim. Penglihatannya menyelidiki pasukan yang datang. Tatkala melihat Abdul Wahid ia berucap :
"Wahai Abu Ubaid, apakah Allah menerima persembahanku dan membahagiakannu ? ataukah mengembalikannya kepadaku dan memuliakanku?"
Ia menjawab :" Allah menerima persembahanmu dan aku berharap  anakmu sekarang mendapatkan rizki beserta para syuhada."
Maka wanita tua itu berteriak : " Alhamdulillaahi,  Dzat yang tidak menyia - yiakan kenyakinanku dan telah menerima persembahan dari ku."
Kemudian ia bergegas kembali menujurumahnya. Setelah berpisah dengan anaknya, kerinduannya membuncah. Ia mendatangi tempat tidur anaknya, lalu menciumi kasur dan memeluk pakaian anaknya sampai ia tertidur. Keesok harinya Ummu Ibrahim mendatangi Majlis  Abu Ubaid, Ia berkata : " Keselamatan atas mu Abu Ubaid, ada kabar gembira, ada kabar gembira." Abu Ubaid berkata ;" Engakau masih bersukaa cita wahai Ummu Ibrahim, bagaimana kabrmu ?"
 Ia berkata :" Semalam aku bermimpi melihat anakku Ibrahim berada di sebuah taman yang indah. Dibagian atasnya ada langit. Ia berada diatas ranjang dari mutiara. Di kepalanya terdapat mahkota yang bercahaya dan berkilauan. Ia berkata : " Wahai Ibuku, berbahagialah karena mas kawin telah diterima, pesta pernikahan telah digelar."
Ya..... mareka adalah orang - orang yang yakin bahwa tidak ada tempat sembunyi dari datangnya kematian. Maka mareka berusaha untuk menggapai kematian sebelum kematian merenggut mareka. Mareka menginginkan pertemuan dengan Allah, maka Allah pun menginginkan pertemuan dengan mareka. Mareka  mengorbankan jiwanya dengan murah di jalan Allah Ta'ala.
(Sebelum Semuanya Terlambat, DR. Muhammad bin Abdurrahman Al Uraifi)

Semoga MATERI ini Ber MAMFAAT  tapi singgah dulu dong walaupun bentar ke SELAYANG PANDANG

Wednesday, 6 July 2011

BERPIKIR DAN MENGINGAT

Berpikir " Suatu kegiatan mental yang melibatkan kerja otak dan melibatkan seluruh pribadi manusia dan juga melibatkan perasaan dan kehendak ". Memikirkan sesuatu berarti mengarahkan diri pada obyek tertentu, menyadari kehadirannya serta secara aktif menghadirkannya dalam pikiran kemudian mempunyai gagasan atau wawasan tentang obyek tersebut.

Didalam berfikir setiap individu menggunakan pola - pola pikir tertentu. Apakah pola - pola Pikir itu ?
  1. POLA - POLA PIKIR adalah pola - pola dominan yang menjadi acuan utama seseorang untuk bertindak.
  2. POLA - POLA PIKIR adalah pola yang menetap dalam pikiran bawah sadar seseorang dan KENYAKINAN merupakan bagian dari pola pikir.
    1.  
      Apakah pikiran bawah sadar itu ? Pikiran bawah sadar adalah gudang dimana seluruh informasi tersimpan (Mel Sandy dlm bukunya The Piece Of Mind). Pengalaman - pengalaman sejak masa kecil direkam secara permanen.Pengalaman yang direkam dalam pikiran bawah sadar inilah yang membentuk pola pikir seseorang. Rekaman bawah sadar ini berasal dari lingkungan dimana dia berada. Beberapa pengaruh lingkungan yang terekam dalam pikiran bawah sadar seseorang bisa positif dan juga negatif. Pengaruh lingkungan tersebut diantaranya adalah lingkungan keluarga dimana seseorang tersebut dibesarkan, lingkungan sosial, adat istiadat serta lingkungan pergaulan seseorang. Kesemuanya tersebut direkam secara permanen dalam pikiran bawah sadarnya. Apabila ada rangsangan yang membangkitkan nya, rekaman tersebut berputar kembali secara utuh. 
       
      Contoh : Terbentuknya POLA PIKIR Disebuah perkampungan hiduplah seorang petani yang rajin memelihara ternak unggas. Salah satu binatang peliharaannya adalah AYAM. Pada suatu saat salah satu ayam betinanya sedang mengerami telurnya. Petani berangkat ke hutan mencari kayu. Ditengah perjalanan dia menemukan sebuah telur raksasa. Dia berkata " telur apakah ini ?" Wah ini bisa aku eramkan di ayamku. Kemudian Ia pulang dan dia letakkan telur tersebut di sarang seekor ayam yang mengerami telurnya. Dia berharap telur tersebut menetas. Ternyata benar telur tersebut menetas, salah satu diantaranya adalah anak " seekor elang ". Dia terseyum lega. Setiap hari induk ayam memberikan makanan kepada anak - anak nya. Dia tidak pernah membedakan mana yang anaknya dan bukan. Semua diberikan dengan penuh kasih sayang. Dia mengajari anak - anaknya bagaimana mencari makan, berjalan dan menghindari bahaya. Akhirnya anak elang menjadi seekor jago yang bisa berkokok dan seluruh perilakunya seperti ayam. Tidak ada sifat elang yang menempel pada dirinya. Pak tani geli melihat perilaku Si Jago Elang. Tubuhnya seperti Elang tetapi perilakunya seperti seekor Jago. Dia hanya tahu mengepak tubuhnya berbeda dengan saudara - saudaranya.

Sunday, 15 May 2011

PENCIPTAAN RUH YANG AGUNG YAITU NUR MUHAMMAD SAW

Telah diceritakan pada salah satu hadist, sesungguhnya Allah Ta'ala telah menciptakan sebuah pohon yang memiliki 4(empat) cabang. Pohon itu disebut Sajaratul Yaqin. Kemudian  Allah SWT menciptakan  Nur Muhammad dari Intan Putih  serupa dengan burung Merak, lalu Allah SWT, letakkan burung Merak itu di atas Sajaratul Yaqin, bertasbihlah burung tadi diatas pohon tersebut selama tujuh puluh ribu tahun. Kemudiaan Allah SWT menciptakan cermin kehidupan ( Mir Aatil Hayaati ) dan diletakkannya cermin kehidupan  tersebut di  muka burung Merak. Ketika burung itu menatap cermin terlihatlah wajahnya yang lebih Indah dan perhiasan yang lebih baik serta lemah lembut tingkah lakunya. Maka dia merasa malu kepada Allah SWT. Lalu berkeringatlah  ia hingga meneteslah keringat tersebut  enam tetesan.
1. Dari tetesan pertama Allah SWT menjadikan Abu Bakar Siddiq
2. Dari tetesan kedua Allah SWT menjadikan Umar r.a
3. Dari tetesan ketiga Allah SWT menjadikan Ustman
4. Dari tetesan keempat Alllah SWT menjadikan Ali ra
5. Dari tetesan kelima Allah SWT menjadikan  bunga Mawar
6. dari tetesan keenam Allah SWT menjadikan padi

Kemudian bersujudlah Nur-Nur yang berasal dari Nur Nabi Muhammad tadi lima kali. Maka jadilah sujud itu  atas diri kita sebagai kewajiban tadi lima waktu. Kemudian Allah Ta'ala mewajibkan sholat  kepada Nabi Muhammad SAW, beserta umatnya. Kemudian Allah SWT, melihat Nur itu sekali lagi, maka berkeringatlah dia karena  malu kepada Allah SWT, maka Allah SWT menciptakan para Malaikat dari keringat hidungnya, menciptakan Arsy dari keringat wajahnya, menciptakan Kursi, Lauh, Qalam, Matahari, Rembulan, beberapa Hijab, Bintang-bintang dan segala sesuatu yang ada dilangit, dan menciptakan para Nabi, Utusan (Rasul), Ulama, Syuhada, Orang-orang Shaleh dari keringat dadanya dan menciptakan Baitul Makmur, Ka'bah, Baitul Maqdis dan tempat-tempat mesjid di dunia dari keringat punggungnya. Dan menciptakan umat Muhammad dari kaum mukminin-mukminat, muslimin-muslimat dari keringat alisnya. Diciptakan ruhnya kaum Yahudi, Nasrani, Majusi dan Golongan yang serupa dengan mareka dari kaum yang melampui batas seperti orang - orang munafik dari keringat telinganya. Diciptakan pula bumi  dari arah timur sampai barat dan apa yang ada diantara keduanya  dari keringat kakinya. Kemudian Allah SWT berfirman kepada Nur Muhammad : " lihatlah di mukamu wahai Nur Muhammad,' maka melihatlah dia. Dan terlihat di mukanya berupa Nur , di belakangnya berupa Nur,  di kananya berupa Nur dan di kirinya berupa Nur. Nur-nur tersebut  adalah Abu bakar, Umar, Ustman, Ali Rahimakumullah. Lalu bertasbihlah  Nur-Nur tersebut salama tujuh puluh ribu tahun . Kemudian Allah SWT melihat Nur Muhammad , sekaligus menjadikan ruh - ruh para nabi  dari keringat Muhammad SAW, maksudnya  dijadikan pula ruh-ruh  umat para Nabi tersebut dari ruh-ruh Nabi mareka, yakni ruh setiap umat dijadikan dari keringat ruh Nabinya.
Dan dijadikan ruh kaum mukminin dari  umat Muhammad  SAW lalu berkatalah  semua ruh tadi  dengan ucapan." LAA ILAAHA ILLALLAH MUHAMMADUR RASULULLAH," kemudian Allah SWT menjadikan sebuah lampu dari AQIK yang merah terlihat  dari luar dalamnya, kemudian  dijadikan  pula wajah Muhammad SAW, seperti wajahnya di Dunia. Diletakkannya wajah tersebut di dalam lampu, berdirilah di dalamnya sebagaimana berdirinya ketika  shalat lalu berkelilinglah para ruh para Nabi di sekitar Nabi Muhammad SAW, mareka bertasbih, bertahlil selama  seribu tahun . Lalu Allah SWT memerintahkan kepada semua ruh  agar melihat wajah Muhammad, maka melihatlah mareka kepadanya.
  • Diantara mareka ada yang melihat kepalanya jadilah di dunia, dia pemimpin dan raja diantara mahluk. 
  • Diantaranya ada yang melihat keningnya, jadilah dia pemimpin yang adil.
  • Diantara mareka  ada yang melihat kedua matanya  jadilah dia hafal Kitab Allah Ta'ala.
  • Diantara mareka ada yang melihat alisnya , jadilah dia tukang ukir. 
  • Diantara mareka ada yang melihat kedua telinganya, jadilah dia orang yang ahli mendengar dan  menerima. 
  • Diantara mareka ada yang melihat kedua pipinya,jadilah dia orang yang bagus dan pandai. 
  • Diantara mareka ada yang melihat bibirnya , jadilah di dunia dia seorang menteri. 
  • Diantara mareka ada yang melihat hidungnya, jadilah dia seorang hakim, tabib, penjual minyak wangi.  Diantara mareka ada yang melihat mulutnya, jadilah dia seorang yang ahli puasa. 
  • Diantara mareka ada yang melihat giginya, jadilah dia seorang yang bagus parasnya. 
  • Diantara  mareka ada yang melihat lidahnya, jadilah dia utusan dantara para raja. 
  • Diantara mareka ada yang melihat kerongkongannya, jadilah dia ahli da'wah, penasehat dan ahli adzan. Diantara mareka ada yang melihat jenggotnya, jadilah dia seorang  yang berjihad di jalan Allah SWT. 
  • Diantara mareka ada yang melihat  lehernya, jadilah dia seorang pedagang, 
  • Diantara mareka ada yang melihat  kedua bahunya, jadilah dia seorang penunggang kuda dan ahli pembuat pedang. 
  • Diantara mareka ada yang melihat kedua bahu sebelah kanannya, jadilah dia seorang hajjam yaitu ahli mengeluarkan darah kotor, 
  • Diantara mareka ada yang melihat bahu sebelah kiri, jadilah dia seorang yang bodoh.
  • Diantara mareka ada yang melihat telapak tangan kanan, jadilah dia seorang tukang takar uang dan pembordir. 
  • Diantara mareka ada yang melihat tapak kirinya, jadilah dia seorang juru takar.
  • Diantara mareka ada yang melihat kedua tanganya, jadilah dia seorang dermawan dan cerdas. 
  • Diantara mareka  ada yang melihat punggung telapak tangan kirinya maka jadilah dia seorang yang bakhil atau kikir. 
  • Diantara mareka ada yang melihat  punggung telapak  tangan kananya, maka jadilah dia seorang juru masak. 
  • Diantara mareka ada yang melihat ujung-ujung jari  tangan kirinya, maka jadilah dia seorang sekretaris. 
  • Diantara mareka ada yang melihat ujung - ujung jari tangan kanannya , jadilah dia seorang penjahit.
  • Diantara mareka ada yang melihat  jari - jari tangan kirinya, maka jadilah dia seorang tukang besi.
  • Diantara mareka ada yang melihat dadanya, jadilah dia seorang yang alim, mulia dan mutjahid.
  • Diantara mareka ada yang melihat punggung tubuhnya, jadilah dia seorang yang tawadhu dan taat terhadap perintah agama.
  • Diantara mareka ada yang melihat lambungnya, jadilah dia seorang ahli perang.
  • Diantara mareka ada yang melihat perutnya, jadilah dia seorang yang Qana'ah dan ahli zuhud.
  • Diantara mareka ada yang melihat kedua lututnya, jadilah dia seorang ruku' dan sujud.
  • Diantara mareka ada yang melihat kedua kakinya, maka jadilah dia seorang pemburu.
  • Diantara mareka ada yang melihat kedua telapak kakinya, jadilah dia seorang yang ahli berjalan.
  • Diantara mareka ada yang melihat bayang - bayangnya, jadilah dia seorang penyanyi dan ahli gitar.
  • Diantara mareka ada yang tidak melihat sama sekali, maka jadilah dia seorang agama Yahudi, Majusi,  Nasrani, Kafir.
  • Diantara mareka ada yang tidak melihat sama sekali menjadi golongan yang mengaku menjadi Tuhan seperti Fir'aun dan orang kafir lainnya
(sumber : Terjemahan  DAQOOIQUL AKHBAR, Nur Muhammad, menyingkap asal muasal kejadian mahluk, Al Imam Abdurrohim bin Ahmad Qodhi)

Semoga MATERI ini Ber MAMFAAT  tapi singgah dulu dong walaupun bentar ke SELAYANG PANDANG

Saturday, 12 March 2011

MASJIDIL AQSA

AREA MESJID INI DAHULU adalah bagian perluasan pembangunan bukit oleh Raja Herodes Agung, yang dimulai pada tahun 20 SM. Herodes memerintahkan tukang batu untuk memotong permukaan batu di sisi timur dan selatan bukit, dan melapisinya. 

Sisa-sisa pembangunan tersebut saat ini masih dapat ditemukan di beberapa lokasi. Ketika Bait Kedua masih berdiri, situs tempat masjid saat ini berdiri disebut dengan nama SERAMBI SALOMO, dan pada tiap sisinya terdapat gudang kuil yang dinamakan CHANUYOT, yang memanjang sampai ke sisi selatan bukit. Konstruksi tiang-tiang kolom besar persegi di bagian utara masjid serta tembok-temboknya, baru-baru ini ditetapkan memiliki usia jauh lebih tua daripada yang diperkirakan sebelumnya oleh peneliti-peneliti terdahulu (berdasarkan tulisan para saksi mata dari masa itu), yaitu bahwa konstruksi tersebut berasal dari masa kekuasaan Romawi. Tembok-tembok tersebut dibangun kembali atau diperkuat tidak lama setelah penghancuran Yerusalem pada tahun 70 Masehi. Struktur bawah tanah bangunan ini berasal dari masa kembalinya orang Yahudi dari pembuangan Babilonia mereka, yaitu 2.300 tahun yang lalu. Situasi politik telah menyebabkan penggalian lebih lanjut di area tersebut tidak memungkinkan. Pada saat gempa bumi tahun 1930-an merusak masjid ini, penanggalan atas beberapa bagian yang terbuat dari kayu sempat dilakukan, yang menunjukkan kurun 900 SM. Kayu-kayu tersebut adalah cypress (sejenis cemara) dan akasia. Jenis yang disebut terakhir menurut Alkitab digunakan oleh Raja Salomo dalam konstruksi bangunan-bangunannya di bukit tersebut pada sekitar 900 SM. Bersama dengan Bait Suci, chanuyot yang ada ikut hancur oleh serangan Kaisar Romawi Titus (saat itu masih jenderal) pada tahun 70. Kaisar Justinianus membangun sebuah gereja Kristen di situs ini pada tahun 530-an, yang dipersembahkan bagi Perawan Maria dan dinamakan "Gereja Bunda Kita". Gereja ini belakangan dihancurkan oleh Kaisar Sassania Khosrau II pada awal abad ke-7, hingga tersisa sebagai reruntuhan.
Tidak diketahui secara tepat kapan Masjid Al-Aqsa pertama kali dibangun dan siapa yang memerintahkan pembangunannya, namun dapat dipastikan bahwa pembangunannya dilakukan di masa awal pemerintahan Umayyah di Palestina. Berdasarkan kesaksian Arculf, seorang biarawan Galia yang berziarah ke Palestina pada 679-82, sejarawan arsitektur Sir Archibal Creswell berpendapat bahwa Umar bin Khattab mungkin adalah orang yang pertama kali mendirikan bangunan persegi empat primitif berkapasitas 3.000 jamaah di suatu tempat di Al-Haram Asy-Syarif (Bukit Bait Suci). Bagaimanapun juga, Arculf mengunjungi Palestina di masa pemerintahan Muawiyah bin Abu Sufyan. Dengan demikian, adalah mungkin bahwa Muawiyah lah yang memerintahkan pembangunan dan bukan Umar. Pendapat terakhir ini didukung oleh tulisan dari ulama Yerusalem awal Al-Mutahhar bin Tahir Al-Maqdisi. Analisis atas panel dan balok kayu yang diambil dari bangunan ini selama renovasi di tahun 1930-an menunjukkan bahwa kayu-kayu tersebut adalah cedar Libanon dan cypress. Penanggalan radiokarbon menunjukkan berbagai macam usia, beberapa bahkan setua abad ke-9 SM, yang menunjukkan bahwa beberapa dari kayu tersebut sebelumnya telah digunakan pada bangunan-bangunan yang lebih tua.
Menurut beberapa ulama Islam, antara lain Mujiruddin Al-Ulaimi, Jalaluddin As-Suyuthi, dan Syamsuddin Al-Maqdisi, masjid ini dibangun kembali dan diperluas oleh Khalifah Abdul Malik bin Marwan pada 690 bersama dengan Kubah Batu. Guy le Strange mengklaim bahwa Abdul Malik menggunakan bahan-bahan dari Gereja Bunda Kita yang hancur untuk membangun masjid dan menunjukkan bukti bahwa kemungkinan substruktur di sudut tenggara masjid adalah sisa-sisa gereja tersebut. Dalam merencanakan proyek megahnya di Bukit Bait Suci, yang pada akhirnya akan mengubah keseluruhan kompleks itu menjadi Al-Haram Asy-Syarif ("tanah suci yang mulia"), Abdul Malik ingin mengubah bangunan primitif sebagaimana digambarkan oleh Arculf menjadi struktur yang lebih terlindung yang melingkupi kiblat, suatu faktor penting dalam skema lengkap rancangannya. Namun demikian, seluruh Al-Haram Asy-Syarif itu dimaksudkan untuk melambangkan masjid. Seberapa banyak perubahan yang ia lakukan pada aspek bangunan sebelumnya tidak diketahui, tetapi panjang bangunan baru ditunjukkan dengan adanya bekas jembatan yang mengarah ke istana Umayyah, yang terletak di sebelah selatan dari bagian barat kompleks. Jembatan kemungkinan dahulunya membentang dari jalan di luar tembok selatan Al-Haram Asy-Syarif, sebagai akses langsung menuju masjid. Adanya akses langsung dari istana ke masjid adalah sebuah ciri khas yang terkenal pada masa Umayyah, sebagaimana terdapat pada situs-situs awal lainnya. Abdul Malik menggeser poros tengah masjid sekitar 40 meter ke arah barat, sesuai dengan rencana lengkapnya atas Al-Haram Asy-Syarif. Poros bangunan sebelumnya yang berbentuk sebuah ceruk, saat ini masih dikenal dengan sebutan "Mihrab Umar". Karena memperhatikan benar posisi Kubah Batu, Abdul Malik meminta arsiteknya menyejajarkan Masjid Al-Aqsa yang baru dengan posisi batu Ash-Shakhrah, sehingga sumbu utama utara-selatan Bukit Bait Suci yang sebelumnya, yaitu garis yang melalui Kubah Silsilah dan Mihrab Umar, menjadi bergeser.
Creswell, yang merujuk pada Papyri Aphrodito, sebaliknya mengklaim bahwa Al-Walid bin Abdul Malik adalah yang membangun kembali Masjid Al-Aqsa selama periode enam bulan sampai satu tahun, dengan para pekerja dari Damaskus. Kebanyakan peneliti berpendapat bahwa rekonstruksi masjid dimulai oleh Abdul Malik, namun Al-Walid lah yang mengawasinya hingga selesai. Dalam tahun 713-714, serangkaian gempa bumi telah merusak Yerusalem dan menghancurkan bagian timur masjid, yang akhirnya dibangun kembali pada masa pemerintahan Al-Walid tersebut. Untuk membiayai rekonstruksi ini, Al-Walid memerintahkan emas dari Kubah Ash-Shakhrah dicetak sebagai sebagai uang logam untuk membeli bahan-bahan bangunan. Masjid Al-Aqsa yang dibangun Umayyah kemungkinan besar berukuran 112 x 39 meter.
Fasad dan serambi masjid ini dibangun dan diperluas oleh para penguasa Fatimiyah, Tentara Salib, Mamluk dan Ayyubiyah.
Pada tahun 746, Masjid Al-Aqsa rusak akibat gempa bumi, yaitu empat tahun sebelum Abul Abbas As-Saffah menggulingkan Ummayah dan mendirikan kekhalifahan Abbasiyah. Khalifah Abbasiyah yang kedua Abu Jafar Al-Mansur pada tahun 753 menyatakan niatnya untuk memperbaiki masjid itu. Ia memerintahkan agar lempengan emas dan perak yang menutupi gerbang masjid dilepaskan dan dicetak menjadi uang dinar dan dirham untuk membiayai kegiatan rekonstruksi, yang diselesaikan pada tahun 771. Gempa kedua yang terjadi di tahun 774 kemudian merusak sebagian besar perbaikan Al-Mansur itu, kecuali perbaikan pada bagian selatan masjid. Pada tahun 780, khalifah selanjutnya Muhammad Al-Mahdi membangunnya kembali, tapi ia mengurangi panjangnya serta memperbesar lebarnya. Renovasi Al-Mahdi adalah renovasi pertama yang diketahui memiliki catatan tertulis yang menjelaskan hal itu. Pada tahun 985, seorang ahli geografi Arab kelahiran Yerusalem bernama Al-Maqdisi mencatat bahwa masjid hasil renovasi memiliki "lima belas lengkungan dan lima belas gerbang".
Pada tahun 1033 terjadi lagi sebuah gempa bumi, yang sangat merusak masjid. Antara tahun 1034 dan 1036, khalifah Fatimiyah Ali Azh-Zhahir membangun kembali dan merenovasi masjid secara menyeluruh. Jumlah lengkungan secara drastis dikurangi dari lima belas menjadi tujuh. Azh-Zhahir membangun empat buah arkade untuk aula tengah dan lorong, yang saat ini berfungsi sebagai fondasi masjid. Aula tengah diperbesar dua kali lipat dari lebar lorong lainnya, dan memiliki ujung atap besar yang di atasnya dibangun sebuah kubah dari kayu.
Daerah Al-Haram (daerah yang suci) terdapat di sebelah timur dari kota ini; dan melalui bazar di (bagian kota) ini anda akan memasukkan Daerah tersebut melalui pintu gerbang (Dargah) yang besar dan indah... Setelah melewati gerbang ini, di sebelah kanan anda terdapat dua baris tiang-tiang besar (Riwaq), masing-masing memiliki sembilan dan dua puluh pilar-pilar marmer, yang bagian puncak dan dasarnya berupa pualam berwarna, dan persambungannya terbuat dari timah. Di atas pilar-pilar terdapat lengkungan-lengkungan, yang terbuat dari batu bata, tanpa pelapis plester atau semen, dan setiap lengkungan dibangun dengan tidak lebih dari lima atau enam blok batu. Pilar-pilar ini mengarah sampai ke dekat Maqsurah. Nasir Khusraw', deskripsi masjid di tahun 1047 Masehi (Safarnama, terjemahan Guy Le Strange) Yerusalem direbut oleh Tentara Salib pada tahun 1099, selama Perang Salib Pertama. Alih-alih menghancurkan masjid, yang mereka sebut "Bait Salomo", Tentara Salib menggunakannya sebagai istana kerajaan dan kandang kuda. Pada tahun 1119, tempat ini berubah menjadi markas para Ksatria Templar. Selama periode ini, mesjid mengalami beberapa perubahan struktural, termasuk perluasan serambi utara, penambahan apse, dan sebuah dinding pembatas. Sebuah kloster baru dan sebuah gereja juga dibangun di situs tersebut, bersama dengan beberapa struktur bangunan lainnya. Para Ksatria Templar membangun pavilyun berkubah di sisi barat dan timur bangunan. Pavilyun barat saat ini berfungsi sebagai masjid untuk kaum wanita dan pavilyun timur berfungsi sebagai Museum Islam.
Setelah Shalahuddin Al-Ayyubi berhasil memimpin Ayyubiyah merebut kembali Yerusalem melalui pengepungan pada tahun 1187, beberapa perbaikan dilakukan atas Masjid Al-Aqsa. Nuruddin Zengi yang menjadi sultan sebelum Shalahuddin, sebelumnya telah menugaskan pembangunan mimbar baru yang terbuat dari gading dan kayu pada tahun 1168-1169, namun mimbar itu baru selesai setelah ia wafat. Mimbar Nuruddin telah ditambahkan oleh Shalahuddin ke masjid pada bulan November 1187. Penguasa Ayyubiyah di Damaskus, Sultan Al-Muazzam, pada tahun 1218 membangun serambi utara masjid dengan tiga buah gerbang. Pada tahun 1345, penguasa Mamluk di bawah pemerintahan Al-Kamil Shaban menambahkan dua lengkungan dan dua gerbang pada bagian timur masjid.
Setelah Utsmaniyah merebut kekuasaan pada 1517, mereka tidak melakukan renovasi atau perbaikan besar atas masjid itu, namun mereka melakukan perbaikan pada Al-Haram Asy-Syarif (Bukit Bait Suci) secara keseluruhan. Hal ini termasuk antara lain pembangunan Air Mancur Qasim Pasha (1527), perbaikan kembali Kolam Raranj, serta pembangunan tiga kubah yang berdiri bebas. Kubah yang paling terkenal ialah Kubah Nabi, dibangun pada tahun 1538. Semua pembangunan adalah atas perintah para gubernur Utsmaniyah di Yerusalem dan bukan atas perintah para sultan. Walaupun demikian, para sultan melakukan penambahan pada menara-menara yang telah ada.
Kubah masjid pada tahun 1982, terbuat dari aluminium (dan tampak seperti perak). Kubah telah diganti lapisan timah sebagaimana aslinya pada tahun 1983.
Renovasi pertama pada abad ke-20 dilakukan pada tahun 1922, yaitu setelah Majelis Tinggi Islam Yerusalem di bawah pimpinan Amin Al-Husseini mempekerjakan Ahmet Kemalettin Bey, seorang arsitek berkebangsaan Turki, untuk merestorasi Masjid al-Aqsa dan monumen-monumen di sekitarnya. Dewan tersebut juga menugaskan arsitek-arsitek Inggris, ahli-ahli Mesir, dan para pejabat lokal untuk ikut berpartisipasi dan mengawasi perbaikan yang dilakukan pada tahun 1924–25 di bawah pengawasan Kemalettin. Renovasi meliputi penguatan fondasi kuno masjid Umayyah, perbaikan tiang-tiang kolom interior, penggantian balok-balok, pendirian perancah, perawatan lengkungan dan bagian dalam kubah, pendirian kembali dinding selatan, serta penggantian tiang kayu di ruangan tengah dengan tiang beton. Renovasi tersebut juga menampilkan kembali mosaik era Fatimiyah dan kaligrafi di lengkungan-lengkungan interior yang sebelumnya tertutupi oleh lapisan pelapis. Lengkungan-lengkungan dihiasi dengan gipsum berwarna hijau dan emas dan balok kayu landasannya digantikan dengan tembaga. Seperempat dari jendela kaca patri juga diperbaharui dengan hati-hati agar dapat melestarikan desain asli Abbasiyah dan Fatimiyahnya. Kerusakan hebat telah terjadi karena gempa b
umi tahun 1927 dan 1937, namun masjid itu diperbaiki kembali pada tahun 1938 dan 1942.
Masjid Al-Aqsa dilihat dari plaza Tembok Barat, 2005.
Pada tanggal 21 Agustus 1969, terjadi kebakaran di dalam Masjid Al-Aqsa, yang memusnahkan bangunan bagian tenggara masjid. Mimbar Salahuddin adalah termasuk di antara barang-barang yang rusak terbakar. Orang-orang Palestina awalnya menyalahkan otoritas Israel atas kebakaran tersebut, dan beberapa orang Israel menyalahkan Fatah dan menganggap bahwa mereka yang menyulut sendiri apinya, agar dapat menyalahkan Israel dan memancing permusuhan. Namun kemudian terbukti bahwa kebakaran itu bukan disebabkan oleh Fatah maupun Israel, melainkan oleh seorang turis Australia bernama Denis Michael Rohan. Rohan adalah anggota dari sekte evangelis Kristen Worldwide Church of God. Ia berharap bahwa dengan membakar Masjid Al-Aqsa, ia dapat mempercepat Kedatangan Kedua Yesus, dengan cara mempermudah dibangunnya kembali Bait Suci Yahudi di Bukit Bait Suci. Rohan dirawat di lembaga perawatan mental, didiagnosa mengala
mi gangguan kejiwaan, dan akhirnya dideportasi. Serangan terhadap Al-Aqsa disebut-sebut sebagai salah satu penyebab dibentuknya Organisasi Konferensi Islam pada tahun 1971, yang merupakan organisasi dari 57 negara yang banyak berpenduduk Islam.
Pada tahun 1980-an, Ben Shoshan dan Yehuda Etzion, keduanya anggota kelompok bawah tanah Gush Emunim, merencanakan untuk meledakkan Masjid Al-Aqsa dan Kubah Batu. Etzion berpendapat bahwa meledakkan dua bangunan tersebut akan menyebabkan kebangkitan spiritual Israel, dan menyelesaikan semua permasalahan orang Yahudi. Mereka juga berharap bahwa Bait Suci Ketiga di Yerusalem dapat didirikan di atas lokasi tersebut. Rencana mereka mengalami kegagalan karena lebih dahulu diketahui pihak kepolisian. Pada tanggal 15 Januari 1988, yaitu saat berlangsungnya Intifadah Pertama, pasukan Israel menembakkan peluru karet dan gas air mata kepada para demonstran di luar masjid, mengakibatkan 40 orang jemaah luka-luka. Pada tanggal 8 Oktober 1990, dalam suatu kerusuhan 22 orang warga Palestina terbunuh dan lebih dari 100 lainnya luka-luka karena tindakan keras Polisi Perbatasan Israel. Kerusuhan dipicu oleh pengum
uman dari Gerakan Setia Bait Suci, suatu kelompok Yahudi Ortodoks, yang menyatakan bahwa mereka akan meletakkan batu pertama untuk pembangunan Bait Suci Ketiga.

Arsitektur
Bangunan Masjid Al-Aqsa berbentuk persegi, dan luasnya beserta area di sekitarnya adalah 144.000 m2, sehingga dapat menampung sampai dengan 400.000 jamaah.[38] Panjang bangunan masjid adalah 272 kaki (83 m), dan lebarnya 184 kaki (56 m), dan dapat menampung sampai 5.000 jamaah.

Kubah
berwarna perak yang tersusun dari lapisan timah.Berbeda dengan Kubah Batu yang mencerminkan arsitektur Byzantium klasik, kubah Masjid Al-Aqsa menunjukkan ciri arsi
tektur Islam awal. Kubah yang asli dibangun oleh Abdul Malik bin Marwan, namun sekarang sudah tidak ada lagi sisanya. Bentuk kubah seperti yang ada saat ini awalnya dibangun oleh Ali Azh-Zhahir dan terbuat dari kayu yang disepuh dengan lapisan enamel timah. Pada tahun 1969, kubah dibangun kembali dengan menggunakan beton dan dilapisi dengan aluminium yang dianodisasi sebagai ganti dari bentuk aslinya yaitu lapisan enamel timah yang berusuk. Pada tahun 1983, aluminium yang menutupi bagian luar diganti lagi dengan timah untuk menyesuaikan dengan desain asli Azh-Zhahir. Kubah Al-Aqsa adalah salah satu dari sedikit masjid dengan kubah yang dibangun di depan mihrab selama periode Umayyah dan Abbasiyah, contoh lainnya adalah Masjid Umayyah di Damaskus (715) dan Masjid Besar Sousse (850). Interior kubah dicat menurut dekorasi era abad ke-14. Pada kabakaran tahun 1969, cat dekoratif itu rusak dan sempat dianggap sudah tidak dapat diperbaiki lagi. Namun dengan menggunakan teknik trateggio, yaitu sebuah metode yang menggunakan garis-garis vertikal halus untuk membedakan daerah yang direkonstruksi dengan daerah yang asli, akhirnya dapat diperbaiki kembali
Menara masjid
Masjid ini memiliki empat menara di sisi selatan, utara, dan barat. Menara pertama, dikenal sebagai Al-Fakhariyyah, dibangun pada tahun 1278 di bagian barat daya masjid atas perintah sultan Mamluk, Lajin. Menara ini dibangun dalam gaya tradisional Suriah, dengan landasan dan poros bangunan berbentuk persegi, serta dibagi menjadi tiga lantai dengan cetakan hias. Pada bagian atasnya terdapat dua deret muqarnas (ceruk hias) sebagai dekorasi untuk balkon muazzin. Ceruk hias ini dilingkupi oleh suatu bilik persegi, yang pada bagian atasnya terdapat kubah batu berlapis timah.

www. wikiepidia.com
Semoga MATERI ini Ber MAMFAAT  tapi singgah dulu dong walaupun bentar ke SELAYANG PANDANG

Friday, 11 March 2011

MENERANGKAN JAWABAN-JAWABAN ANGGOTA BADAN


Telah diriwayatkan, apabila Allah SWT. hendak mencabut ruh seorang hamba, maka datanglah malaikat Izrail kepada seorang hamba yang mukmin
  1. Dari bagian mulut tersebut untuk mencabut ruhnya. Maka keluarlah ucapan dari mulut tersebut, “Wahai Malikat Izrail, bukan jalanmu untuk mencabut ruh dari arah ini, karena mulut ini telah lama aku gunakan untuk mengigat asma Allah.” Lalu kembalilah Malaikat Izrail kepada Allak Ta’ala dan mengadukan hal tersebut. Lalu Allah SWT. berfirman: Cabutlah dari arah yang lain.” 
  2. Datanglah Malaikat Izrail dari arah tangan, maka keluarlah shadaqah dan berkatalah shadaqah tersebut: “Bukan jalanmu, wahai Izrail untuk mencabut dari arah ini, karena sesungguhnya dia telah sering aku gunakan bersedekah, mengusap kepala, anak yatim, menulis ilmu_ilmu agama dan memerangi orang_orang kafir.”
  3. Malikat Izrail ke bagian kaki hamba tersebut. Dan berkatalah kaki. “Bukan jalanmu dari arah ini karena sesungguhnya dia telah aku gunakan berjalan shalat jama’ah, shalt jum’at, shalat-shalat hari raya dan tempat-tempat pengajian ilmu.” 
  4. Lalu datanglah Malikat Izrail ke bagian telinga, dan berkatalah kedua telinnga itu: “Bukan jalanmu dari arah ini, karena sesungguhnya dia telah aku gunakan untuk mendengarkan bacaan Al Qur’an, adzan dan zikir.” 
  5. Lalu datanglah Malikat Izrail ke bagian mata. Dan berkatalah kedua mata tersebut: “Bukan jalanmu dari arah ini, karena sesungguhnya dia telah aku gunakan untuk membaca mushaf Al Qur’an, melihat para ulama’, kedua orang tua saya dan orang-orang yang shaleh.” 
  6. Maka kembalilah Malaikat Izrail kepada Allah Ta’ala, saraya berkata: “wahai Tuhanku, sesungguhnya hamba-MU berkata ini dan itu.” Allah SWT. berfirman: “Hai Malaikat Izrail gantungkan nama-KU hingga dia melihatnya agar ruh tersebut keluar.”
Maka Malaikat Izrail menulis asma Allah tersebut di atas telapak tangannya dan diperlihatkan kepada ruh hamba tersebut, maka keluarlah ruh tersebut lantaran melihat asma Allah Ta’ala. Dan hilanglah rasa sakit dan kepedihan sakaratul maut (nazak) hamba tersebut. Tidakkah hilang siksa yang berat (pedih) dari seorang hamba apabila tertanam di dada mereka asma Allah Ta’ala?
Maka bagaimana tidak akan hilang siksa dan kesulitan dari mereka?
Telah diriwayatkan dari satu hadist, bahwa lima perkara adalah racun yang mematikan, sedangkan lima yang lain sebagai penangkalnya:
  1. Dunia adalah racun yang mematikan, sedangkan zuhud adalah penangkalnya,
  2. Harta adalah racun yang mematikan, sedangkan zakat adalah penangkalnya,
  3. Berbicara adalah racun yang mematikan, sedangkan mengingat Allah SWT. (dziikrullah) adalah penangkalnya,
  4. Umur serta keseluruhannya adalah racun yang mematikan, sedang taat kepada Allah SWT. adalah penangkalnya,
  5. Tahun dan keseluruhannya adalah racun yang mematikan, sedang bulan Ramadhan dalah penangkalnya.
Diriwayatkan dalam suatu hadist, apabila telah sampai sakaratul maut seorang hamba, maka memanggil-manggil dari arah Allah SWT. yang Rahman: “Wahai ruh berhentilah sebentar saja, hungga dia merasakan istirahat. Ketika ruh sampai di dada, maka Allah SWT. berfirman, aja. “Berhentilah sebentar saja”. Hingga memohon pamitlah antara anggota badan yang satu dengan yang lainya; maka mohon pamitlah mata yang satu dengan mata yang lainnya, seraya berkata dalam perpisahan.
Demikian juga kedua telinga, kedua tangan, kedua kaki dan berpamitan pula ruh dengan jasad. Maka kita mohon perlindungan kepada Allah SWT. dari perpisahannya iman dan lisan dan berpisahnya ma’rifat dengan iman di dalam hati.
Waktu itu tinggallah tangan tanpa gerak, kedua kaki tanpa gerak, kedua mata tanpa penglihatan, kedua telinga tanpa pendengaran , dan badan tanpa ruh. Andaikata lisan tersebut tidak bariman dan hati tidak ma’rifat lalu bagaimana keadaan hamba tersebut? Di liang lahat yang tiada melihat seorangpun. Tidak seorang ibu, tidak seorang ayah, tidak seorang anak, tidak seorang saudara, tidak seorang teman, tidak satu kasurpun dan tidak pula selembar selimut, kalau toh hamba tersebut tidak melihat Allah Yang Maha Mulia sungguhlah ia dalam kerugian yang besar.
Telah berkata Al Iman Abu Hanifah: “ kebanyakan runtuhnya iman seseorang hamba adalah waktu sakaratul maut.” Mudah-mudahan Allah SWT. memelihara kita dan kamu semua dari runtuhnya iman.
DAQOOIQUL AKHBAR(diterjemahkan oleh Abdul Ghoni Asykur&Soib&Slamet Ilyas)


Semoga MATERI ini Ber MAMFAAT  tapi singgah dulu dong walaupun bentar ke SELAYANG PANDANG

PENCIPTAAN ADAM AS

Berdasarkan Ibnu Abbas ra., “Allah Ta’ala menciptakan jasad Adam as. Dari berbagai, dari berbagai penjuru dunia, kepalanya dari tanah Ka’bah, dadanya dari berbagai tanah di bumi kemudian punggungnya dan perutnya dari tanah India, kedua tangannya dari tanah Masyrik, kedua kakinya dari tanah maghrib.”
Pada hadist yang lain diriwayatkan, berkatalah Wahab Ibnu Munabbah, “Allah SWT. Telah menciptakan Adam as. Dari tujuh bumi ; maka kepalanya diciptakan dari bumi yang pertama, lehernya dari bumu yang kedua, dadanya dari bumi yang ketiga, kedua tangannya dari bumi yang keempat, punggung dan perutnya dari bumi yang kelima, pantat dan pupunya dari bumi yang keenam, dan kedua betisnya dari bumi yang ketujuh.”
Dan dalam hadist yang lain pula diriwayatkan bahwa Ibnu Abbas ra. Berkata. ”Allah Ta’ala telah menjadikan Adam dari tanah Baitul Muqaddas, wajahnya dari tanah syurga, kedua telinganya dari tanah ginung Thursina, keningnya dari tanah Iraq, gigi-giginya dari tanah Kautsar, tangan kanan beserta jari jemarinya dari tanah Ka’bah, tangan kiri beserta jari jemarinya dari tanah Parsi, kedua kaki beserta betisnya dari tanah India, tulang belulangnya daru tanah gunung, auratnya dari tanah Babilon, punggungnya dari tanah Iraq, perutnya dari tanah Khurasan, hatinya dari tanah Firdaus, Lidahnya dari tanah Thaif, kedua matanya dari tanah Telaga.” Karena dijadikan kepala itu dari tanah Baitul Muqaddas, maka jadilah ia tempatnya akal kepandaian dan tempat berbicara; karena dijadikan kedua telinga itu dari tanah Thursina, jadilah ia tempat mendengarnasehat dan fatwa; karena dijadikan kening itu dari tanah Iraq, maka jadilah ia tempat sujud kepada Allah Ta’ala; karena dijadikan wajah itu dari tanah syurga, maka jdilah dia tempat kebagusan dan perhiasan; karena dijadikan gigi-gigi tersebut dari tanah Kustam, maka jadilah ia tempat kenikmatan; karena dijadikan tangan kanan tersebut dari tanah Ka’bah, maka jadilah ia tempat barakah dan tempat pertolongan dalam kehidupan dan kedermawanan; karena dijadikan tangan kiri tersebut dari tanah Parsi, maka jadilah ia tempat bersuci dan beristinja; karena dijadikan aurat itu daru tanah Babil, maka jadilah dia tempat iri hati dan menipu; dank arena dijadikan tulang belulang tersebut dari tanah gunung, maka jadilah dia tempat kekerasan; karena dijadikan tanah tersebut dari tanah Firdaus, maka jadilah dia tempat iman; karena dijadikan lidah tersebut dari tanah Thaif, maka jadilah ia tempat syahadat, tawadhu’ dan do’a kepada Allah Ta’ala.
Dan Allah Ta’ala menjadikan dalam tubuh Adam tersebut sembilan pintu; tujuh pintu terletak di kepala, yaitu kedua mata kedua telinga, kedua hidung dan mulut. Kemudian dua pintu ditubuhnya lagi yaitu qubul dan dubur. Dan Allah menjadikan pula panca indra: penglihatan di mata, pendengaran di telinga, perasa di mulut, peraba di tangan dan pencium di hidung.
Ketika Allah Ta’ala hendak meniup ruh kedalam jasad Adam as., Allah SWT. Memerintah ruh agar masuk kedalamnya selama 200 tahun, lalu turunlah ruh pada kedua mata maka terlihatlah olehnya dirinya sendiri. Terlihat olehnya dalam bentuk lumpur yang kering. Ketika ruh tersebut sampai di kedua telinga terdengarlah olehnya tasbihnya kepada malaikat, kemudian turunlah ruh itu ke rongga hidung bersinlah dia. Ketika selesai dari bersin turunlah ruh itu k mulut, lidah dan kedua telinganya. Lalu Allah SWT. Mengajari Adam as. Untuk berkata ALHAMYARHAMUKA RABBUKA YA ADAM. Lalu turunlah ruh itu ke dadanya dan tergesah-gesahlah dia berdiri tetapi tidak mampu.i
Ketika ruh itu sampai ke perut Adam as. Maka ia bernafsu untuk makan, lalu menyebarkan ruh itu ke seluruh tubuhnya jadilah jasad itu daging, darah dan otot-otot yang merata dalam tubuh. Lalu Allah SWT. Mengenakannya pakaian dari kuku yang tiap hari pakaian tersebut bertambah baik dn indah. Ketika Adam as. Berbuat dosa, maka Allah Ta’ala mengaganti kuku tersebut dengan kulit dan tinggallah kuku-kuku tersebut di ujung jari-jari kita sebagai pengingat awal kajadiannya.
Lalu Allh SWT.menyempurnakankejadian Adam as. Dan meniup ruh kedalam jasadnya dan mengenakan pakaian untuknya dari pakain syurga, sedangkan Nur Muhammad saw. bersinar di wajahnya seperti bulan purnama. Kemudian diangkatlah Adam as. ke tempat tidur dan diangkatlah diatas pundak malaikat. Dan berfirman Allah SWT. Kepada mereka, “Berkelilinglah sekalian bersama Adam as. yang berada diatas tempat tidur itu, agar ia melihat keajaiban langit dan segala sesuatu yang ada di dalamnya.” Maka bertambalah keyakinan Adam itu, lalu para malaikat menjawab: “ Rabbana Sami’na Wa Atha’na” (Wahai Tuhan Kami, telah kudengar perintah-MU dan kuta’ati). Maka dibawahlah Adam as. itu berkeliling di beberapa langit selama seratus tahun, lalu Allah SWT. menjadikan kuda dari minyak kasturi putih yang semerbak baunya untuk Adam as. Kuda itu dinamakan MAIMUN; dia mempunyai dua sayap dari intan dan marjan.Maka naiklah adam as. sedangkan Malaikat Jibril memegangi kendali, Malaikat Mikail berada di sebelah kanannya, Malaikat Israfil berada di sebelah kirinya. Maka berkelilinglah semua Malaikat tadi kesegala penjuru tujuh langit itu. Kemudian Adam as. mengucapkan salam kepada Malaikat,dengan ucapan: ASSALAMU’ALAIKUM. Maka menjawablah malaikat dengan ucapan: WA’ALAIKUMSALAM. Lalu Allah Ta’ala berfirman, Wahai Adam inilah penghormatan bagimu dan bagi orang-orang yang mukmin dari anak cucumu yang tetap bagi mereka sampai hari kiamat.”

Semoga MATERI ini Ber MAMFAAT  tapi singgah dulu dong walaupun bentar ke SELAYANG PANDANG